Segala bentuk pengajuan bantuan pembiayaan dan insentif ke DPA disyaratkan terbebas dari kategori predator atau yang kualitasnya diragukan. Oleh karena itu, dihimbau kepada semua Dosen di Lingkungan UII untuk benar-benar memperhatikan tujuan/outlet publikasi karyanya.
Berdasarkan Peraturan Rektor No. 2 Tahun 2020, Jurnal dan Penerbit Predator didefinisikan:
Jurnal predator adalah jurnal internasional yang di dalam proses penerbitannya tidak didapati proses peninjauan ilmiah atas naskah yang bisa dipertanggungjawabkan dan/atau jurnal internasional yang telah terindikasi dalam definisi Universitas sebagai jurnal yang kualitasnya diragukan.
Penerbit predator adalah penerbit karya ilmiah yang di dalam proses penerbitannya tidak didapati proses peninjauan ilmiah atas naskah yang bisa dipertanggungjawabkan dan/atau penerbit yang telah terindikasi dalam definisi Universitas sebagai penerbit yang kualitasnya diragukan.
Beberapa ciri dari Jurnal/Penerbit predator di antaranya:
a. Peer review yang minim;
b. Biaya penerbitan yang mahal;
c. Editorial Board yang mencurigakan;
d. Terbitan sering dan memuat banyak sekali artikel dalam sekali terbit;
e. Nama jurnal mirip dengan dengan nama jurnal lain yang bereputasi sehingga peneliti sering terkecoh.
f. Terdapat banyak kesalahan seperti typo, cara kutipan, penulisan referensi, kesalahan gramatikal hingga substansi.
g. Proses editing dan layouting tidak prudent dan terkesan serampangan
g. Isi jurnal tidak sesuai dengan scope (cakupannya). Artikel yang dimuat memuat berbagai macam disiplin ilmu.
Daftar jurnal dan penerbit yang potensial dan dicurigai sebagai jurnal/penerbit predator yang kualitasnya diragukan antara lain dapat dilihat Beall’s List:
(https://beallslist.weebly.com/,
Tautan terbaru (https://beallslist.net/changelog/)
Karya ilmiah yang terbit dalam jurnal/penerbit predator tidak berhak mendapatkan bantuan biaya pembiayaan maupun insentif di DPA. Oleh karena itu, pastikan untuk menghindari Jurnal/Penerbit yang terindikasi masuk ke dalam kategori ini.
