Berdasarkan berbagai manfaat yang dapat diberikan, asesmen dapat dilihat dari tiga perspektif (Earl & Katz, 2006), yaitu assessment of learning, assessment for learning, dan assessment as learning.

Assessment of learning yaitu proses asesmen yang digunakan untuk memberikan penilaian atas hasil pembelajaran mahasiswa. Asesmen ini, dikenal juga sebagai asesmen sumatif, digunakan sebagai bahan dari evaluasi sumatif untuk mengukur pemenuhan capaian pembelajaran/kompetensi mahasiswa setelah menyelesaikan suatu aktivitas atau modul atau satuan pembelajaran lainnya. Umumnya hasil dari asesmen sumatif dimasukkan sebagai komponen penilaian.

Assessment for learning adalah asesmen yang digunakan untuk memberikan umpan balik yang konstruktif baik kepada dosen maupun mahasiswa untuk digunakan perbaikan selama proses pembelajaran. Hasil asesmen ini digunakan sebagai bahan evaluasi diagnostik dan evaluasi formatif.

Evaluasi diagnostik dilakukan di awal pembelajaran dalam rangka memberikan umpan balik kepada dosen untuk melakukan penyesuaian dan perubahan atas rencana pembelajaran yang telah dirancang dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan sebelum suatu tahapan pembelajaran dimulai.

Evaluasi formatif dilakukan di tengah-tengah tahapan pembelajaran memberikan umpan balik kepada dua pihak, yaitu dosen dan mahasiswa. Bagi dosen umpan balik digunakan untuk

sebelum dilaksanakannya proses pembelajaran, umumnya digunakan untuk mengetahui keadaan awal mahasiswa, misal penguasaan pengetahuan dan/atau keterampilan awal sebelum suatu aktivitas pembelajaran dimulai.

Yang termasuk asesmen ini adalah asesmen diagnostik dan asesmen formatif. Asesmen diagnostik dilakukan sebelum proses pembelajaran dilaksanakan yang . Hasil dari asesmen diagnostik dapat digunakan untuk menentukan strategi pembelajaran yang paling cocok dengan keadaan awal mahasiswa. Salah satu contoh asesmen diagnostik adalah pre-test.

Asesmen formatif dilaksanakan selama proses pembelajaran sedang berlangsung untuk mendapatkan umpan balik yang digunakan oleh dosen untuk menyesuaikan aktivitas instruksional dan oleh mahasiswa untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Asesmen formatif dapat juga dilakukan untuk penilaian proses pembelajaran, misalnya mengobservasi sikap mahasiswa (Danielson & Powell, 2016).

Assessment as learning adalah penggunaan asesmen sebagai wahana pembelajaran mahasiswa yang umumnya berupa pembelajaran melalui penugasan. Hal ini dapat terjadi karena melalui penugasan mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk aktif berpikir dalam mendapatkan dan mengelola informasi, menghubungkannya dengan pengetahuan yang telah dimiliki, serta mengolahnya untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru.

Click here to add your own text