Panduan Pemanfaatan Generative Artificial Intelligence (GenAI) dalam Pembelajaran di Lingkungan Universitas Islam Indonesia
Memahami Etika, Batasan, dan Peluang AI di Dunia Akademik
Definisi GenAI
Menurut Buku Panduan Penggunaan Generative Artificial Intelligence pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi tahun 2024 dari Dikti, Generative Artificial Intelligence (GenAI) adalah salah satu inovasi dari AI yang mampu membuat konten digital seperti teks, gambar, video, musik, dan kode yang menyerupai karya buatan manusia (Dikti, 2024).
Sementara itu, menurut www.thefreedictionary.com, Artificial Intelligence adalah kemampuan mesin atau komputer untuk melakukan tindakan yang membutuhkan kecerdasan, seperti deduksi logis, inferensi, kreativitas, hingga pengambilan keputusan berdasarkan informasi di masa lalu, bahkan hingga kemampuan memahami bahasa lisan.
Posisi UII Terkait Pemanfaatan GenAI di Pembelajaran
Etika Akademik Pemanfaatan GenAI di Pembelajaran
Secara Umum
Rancangan panduan ini disusun dengan mempertimbangkan keragaman latar belakang dosen dan mahasiswa di Universitas Islam Indonesia (UII)—mulai dari yang antusias terhadap teknologi, hingga yang memandang AI dengan penuh kehati-hatian. Dalam semangat rahmatan lil ‘alamin dan prinsip keilmuan yang berakar pada nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan, panduan ini diharapkan menjadi rujukan awal yang terbuka untuk didiskusikan dan disempurnakan secara kolektif.
Berikut adalah diagram alir terkait panduan umum penggunaan AI di pembelajaran:
Etika di Berbagai Bidang
Pernyataan Rujukan Penggunaan GenAI pada Penugasan
Pernyataan penggunaan AI generatif wajib dicantumkan apabila AI digunakan untuk:
- Membantu memperbaiki bahasa (tatabahasa, gaya bahasa, keterbacaan),
- Membantu membuat draft/kerangka dasar
- Meringkas atau menyederhanakan teks yang dibuat oleh mahasiswa.
- Sebagai bagian dari rancangan metode penelitian yang digunakan dalam membantu menganalisis hasil pencitraan medis (rontgen, MRI, PET scan, CT scan).
Pernyataan/deklarasi tidak perlu dilakukan apabila AI tidak digunakan sama sekali, atau jika hanya menggunakan alat non-generatif (misalnya kamus atau fitur yang hanya digunakan untuk memeriksa ejaan penulisan (spellchecker) tanpa memahami arti kalimat.
Contoh pernyataan rujukan pemanfaatan Gen AI pada penugasan adalah sebagai berikut.
- Pernyataan umum pemanfaatan Gen AI di penugasan
- Pernyataan umum
- Saya menyatakan penggunaan [nama tool AI dan tautan] untuk membantu membuat [ringkasan konten yang dibantu oleh AI].
- Saya tidak menggunakan jenis tools AI apapun pada proses pengerjaan/pembuatan tugas ini.
- Prompt
- Saya menggunakan prompt berikut untuk pengerjaan tugas ini: [tuliskan prompt 1], [tuliskan prompt 2].
- Detail penggunaan
- Saya menggunakan luaran hasil dari AI untuk [jelaskan aktivitas], dan memodifikasi luaran AI tersebut untuk [tuliskan jenis aktivitas].
- Pernyataan umum
- Mengutip Gen AI sesuai panduan dari American Psychological Association (APA) 7th
Dalam hal penulisan karya ilmiah dimana terdapat teks yang dihasilkan dengan bantuan Gen AI, maka mahasiswa wajib mencantumkan in-text citation dengan menyebutkan tool dan tahun, misal: OpenAI (2025); atau (OpenAI, 2025). Kemudian, pada daftar referensi mengikuti panduan pengutipan American Psychological Association (APA) dengan mencantumkan nama alat, versinya (jika ada), dan tanggal akses. Sebagai contoh:
OpenAI. (2025). ChatGPT (June 30 version) [Large language model]. https://chat.openai.com/chat
Sanggahan
- Dokumen panduan ini bersifat dinamis dan seiring waktu dapat menyesuaikan dengan kondisi dan tren perkembangan AI di pendidikan tinggi.
- Fakultas/Prodi dapat menambahkan rincian aturan terkait penggunaan AI dalam proses pembelajaran sesuai dengan kekhasan keilmuan Fakultas/Prodi masing-masing.